Kamis, 20 Oktober 2011

Project Management Institute Peroleh Akreditasi ISO 17024

NEWTOWN SQUARE, Philadelphia, 17 April (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Project Management Institute (PMI), asosiasi nirlaba terkemuka dunia untuk profesi manajemen proyek, mengumumkan telah memperoleh akreditasi ISO/IEC 17024 bergengsi untuk program surat-surat kepercayaan Profesional Manajemen Proyeknya dari Organisasi Standardisasi Internasional (ISO).


Akreditasi ISO 17024 dari sistem surat kepercayaan milik PMI untuk PMP lebih lanjut mengesahkan pengakuan global penugasan ini oleh badan akreditasi independen yang tidak bias. ISO, yang bermarkas di Jenewa, Swiss, meluncurkan ISO 17024 pada tahun 2002. Ia kini didukung oleh 85 negara, dan merupakan patokan yang diterima di seluruh dunia untuk sejumlah organisasi yang mensertifikasi para individu di seluruh dunia.

PMI merupakan asosiasi manajemen proyek professional pertama di dunia yang meraih akreditasi ini bagi sistemnya untuk mensertifikasi personil. Akreditasi ini mencakup sejumlah persyaratan ketat untuk pengembangan uji coba dan pemeliharaan, dan bagi sistem manajemen kualitas untuk jaminan mutu yang berkelanjutan. Sejumlah organisasi yang menggunakan jasa pemegang surat kepercayaan PMP yang disertifikasi PMI dapat merujuk sertifikasi ISO 17024 sebagai penilai persyaratan kompetensi dan kemampuan dalam manajemen proyek. Para profesional yang mempertimbangkan untuk memperoleh surat kepercayaan PMP dapat diyakinkan kembali bahwa sistem sertifikasi PMP diakui dalam komunitas bisnis global sebagai standar internasional untuk mensertifikasi sejumlah badan. PMI menggunakan sistem pengembangan, pemeliharaan dan manajemen mutu yang sama untuk seluruh surat kepercayaannya.

Surat-surat kepercayaan PMI diakui di seluruh dunia: Saat ini, terdapat lebih dari 218,000 pemegang surat kepercayaan PMP di lebih dari 160 negara. Akreditasi ISO 17024 menyediakan validasi lebih jauh status PMP sebagai surat kepercayaan manajemen proyek yang paling dapat ditansfer di seluruh dunia.

PMI menawarkan beragam surat kepercayaan untuk sejumlah praktisi dari tingkat pemula hingga eksekutif senior:

--Project Management Profesional (PMP(R)), didirikan pada tahun 1984 untuk menunjukkan pada para pemberi kerja, pelanggan dan mitra bahwa sejumlah pengelola proyek memiliki pengetahuan manajemen proyek, pengalaman, keahlian dalam menangani proyek-proyek kepada penyelesaian yang sukses

--Certified Associate in Project Management (CAPM (R)) untuk anggota tim proyek, para pengelola proyek level pemula, dan siswa sarjana muda dan paska sarjana yang memenuhi kualifikasi, mengakui kualitas mereka pada kinerja tim proyek;
--Program Management Professional (PgMPSM) untuk profesional yang memimpin manajemen pada beragam proyek dan memastikan keberhasilan yang besar dari program tersebut
--Organizational Project Management Maturity Model (OPM3 (R)), Rangkaian Produk yang menyediakan pelatihan, peralatan, dan sertifikasi bagi mereka yang membantu sejumlah organisasi meraih nilai yang jauh lebih besar dari OPM3 (R).

Surat-surat kepercayaan profesional dari PMI tersedia bagi anggota dan non-anggota PMI, dan diterima dan diakui secara luas di seluruh dunia sebagai bukti dari tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman yang telah terbukti dalam proyek, program dan manajemen portofolio. PMI menggunakan sistem pengembangan, pemeliharaan dan manajemen mutu yang sama untuk seluruh surat-surat kepercayaannya. Informasi lebih lanjut mengenai surat-surat kepercayaan dari PMI dapat ditemukan di www.pmi.org

Tentang PMI
Dengan lebih dari 232,000 anggota di lebih dari 160 negara, Project Management Institute (PMI) adalah asosiasi keanggotaan yang terkemuka untuk manajemen profesi proyek. PMI secara aktif terlibat dalam advokasi untuk profesi, menetapkan sejumlah standar profesional, melakukan penelitian dan menyediakan akses pada informasi dan sumber-sumber yang melimpah. PMI juga mempromosilkan karir dan pengembangan profesional dan menawarkan sertifikasi, jaringan dan sejumlah peluang yang melibatkan komumitas.

Selama lebih dari 38 tahun, PMI telah meningkatkan karir sejumlah praktisi yang telah membuat manejemen proyek tak terpisahkan dalam mencapai hasil-hasil bisnis. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.pmi.org

SUMBER: Project Management Institute (PMI)

sumber : http://www.antaranews.com/print/1176865225

Mewujudkan Sistem Manajemen Mutu Proyek

Proyek Suramadu adalah proyek yang besar dan sarat dengan teknologi. Tentunya pikiran kita adalah bagaimana amanah ini bisa dilaksanakan dengan berpijak pada kualitas sebagai suatu bentuk tanggung jawab kepada masyarakat luas.

Di tahun 2005, Proyek Suramadu memulai awal yang baik dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2000. Proyek Jembatan Suramadu merupakan proyek jembatan pertama di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang memperoleh sertifikat ISO. Penyerahan sertifikat ini dilakukan 28 Januari 2005 di kantor Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu, Jl. Tambak Wedi. Sertifikat diterima langsung oleh Direktur Prasarana Wilayah Tengah Purnarrachman, dari wakil IKRCS (Indah Karya Register Certificate Service) yang kemudian diserahterimakan ke Pimpro Induk Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu, A.G. Ismail.
Direktur Prasarana Wilayah Tengah, Purnarrachman mengucapkan selamat kepada Proyek Jembatan Suramadu atas diperolehnya sertifikat ISO ini. " Proyek Suramadu ini melangkah lebih awal dari Departemen PU yang baru mengeluarkan Keputusan Menteri tentang mutu, tetapi ternyata proyek Jembatan Suramadu sudah melaksanakannya.


Ke depan Purnarrachman mengharapan agar Suramadu dapat menjadi pelopor di dalam meningkatkan organisasi yang berbasis kinerja, karena lingkup kerjanya terkontrol dengan baik, lokasi yang memudahkan untuk melakukan kontrol, dan rekanannya, yaitu kontraktor yang juga sudah mempunyai sertifikat ISO.


Bagaimanapun juga sertifikat tersebut bukanlah tujuan akhir, tapi dengan diperolehnya sertifikat ini menunjukkan bahwa proyek Jembatan Suramadu benar-benar serius dalam hal kualitas dan komitmen. Melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu, diharapkan proyek memiliki sistem yang mampu mendukung dan menjamin kualitas produk yang sesuai dengan spesifikasi sehingga mampu memuaskan pelanggan dan stakeholders.


Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu

Dalam memenuhi tuntutan kualitas serta antisipasi persaingan bebas yang sehat dan jujur bagi perusahaan maupun tenaga, maka pelaksana di lingkungan Satuan Kerja Pembangunan Jembatan Suramadu sejak Mei 2004 telah memulai mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2000 yang berlaku di lingkup pembangunan Jembatan Suramadu. Pelaksanaan SMM ini dimulai dari pengenalan dan pelatihan bagi tenaga inti untuk penerbitan beberapa Prosedur Mutu, Panduan Mutu dan Rencana Mutu, dan selanjutnya pembuatan. Prosedur- prosedur tersebut diterapkan, diaudit, dimonitor, dievaluasi dan ditinjau secara keseluruhannya melalui Tinjauan Manajemen. Dari hasil tes Assesmen (?) dari lembaga sertifikasi dinyatakan bahwa satker Pembangunan Jembatan Suramadu layak untuk menerima Sertifikat ISO 9001-2000 pada tanggal 5 Januari 2005.

Selama pelaksanaan Sistem Mananajeman Mutu, prosedur-prosedur yang telah diterbitkan, antara lain: Panduan Mutu, Rencana Mutu, Prosedur Pengendalian Dokumen, Pengendalian Bukti Kerja, Audit Mutu Internal, Produk Tidak Sesuai (PTS), Tindakan Koreksi (TK), Tindakan Pencegahan (TP), Pemantauan dan Pengukuran Proses dan Produk, Pengadaan Barang dan Jasa, Diklat Pegawai, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana dan Tinjauan (Review) Design.

Untuk mewujudkan itu perlu ditentukan kebijakan mutu dan sasaran mutu pembangunan Jembatan Suramadu. Kebijakan Mutu Pembangunan Jembatan Suramadu adalah : Tujuan Kami Jelas, Membangun Jembatan Suramadu dengan Sukses, Bermanfaat bagi Masyarakat Luas dan Dapat Menjadi Kebanggaan Bangsa"

Sedangkan sasaran mutu Pembangunan Jembatan Suramadu pada periode 2004 adalah adalah:

  • Terbangunnya causeway sisi Surabaya dan sisi Madura sebesar 34% di akhir tahun 2004 Dinyatakan layak oleh Lembaga Sertifikasi Sistem.
  • Manajemen Mutu untuk meraih Sertifikat ISO 9001-2000 dengan ruang lingkup Pembangunan Jembatan Suramadu.
  • Terpenuhinya Persyaratan atau Spesifikasi Produk yang telah ditetapkan.

Quality Control vs Quality Assurance


Pengujian dan Pemeriksaan

Quality Control (QC), hanya merupakan tindakan pengujian (testing), dan pemeriksaan (inspection) saja, apakah material tersebut telah memenuhi spesifikasi atau tidak. Sedangkan Quality Assurance (QA) lebih berarti pada apa yang disebut "Program" dan "Prosedur" tersendiri, yang harus digunakan dalam mengorganisasi pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan.

QA merupakan sistem yang menjamin dapat tercapainya persyaratan kualitas yang tersebut dalam dokumen kontrak, setiap kesalahan langsung mendapat koreksi sebelum melanjut ke tahap berikutnya.


  • Unsur dari "Program" dalam QA, yang dilakukan, terdiri dari:
  • Semua personel, terutama personil QC, harus mengetahui dan memahami kegiatan pelaksanaan pembangunan sebelum mulai bekerja
  • Mengontrol secara "bersama-sama" tanpa kecuali terhadap semua bahan bangunan yang di bawah masuk ke lokasi proyek sebelum penerimaannya Work Request (Pembahasan Persiapan Kerja)
  • Mengontrol secara rutin agar semua prosedur pelaksanaan pembangunan dilakukan sesuai persyaratan spesifikasi dengan menerapkan SOP Work Request (Pembahasan Metode Kerja)
  • Membuat "instruksi tertulis" secara bersinambungan kepada pihak kontraktor, sebelum, selama dan setelah masa pelaksanaana terhadap penyimpangan yang belum/ akan dan telah terjadi sekecil apapun masalahnya (Site Instruction)
  • Membukukan semua "catatan hasil-hasil pengujian" di lapangan, laboratorium dan hasil-hasil kontrol langsung di lapangan. Tujuan utamanya bila terjadi penyimpangan dapat segera dicarikan jalan keluar
  • Dengan tahapan-tahapan pekerjaan dipersiapkan dengan baik, dipandu dengan prosedur pelaksanaan, kontrol berkesinambungan, dan evaluasi yang tak pernah putus, membuat proyek Jembatan Suramadu berharap mampu mencapai titik tertinggi kualitas yang diharapkan. 

Manajemen Kualitas (Quality Management)

Pengertian Mutu ( Kualitas )

Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.

Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.

Pengertian Manajemen Mutu

Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :

· Produk / pelayanan / proses pelaksanaan.

· Proses management proyek itu sendiri.

Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan.

Management kualitas Proyek

Pada bagian ini di fokuskan pada proses dari management proyek. Ada 2 model atau teknik yang telah sukses di gabungkan dan di terapkan dalam pelatihan di konsultan konsultan konstruksi dalam meningkatkan kinerja proses dari management proyek, antara lain : Continuous Quality Model dan Process Quality Management Model.

Continuous Quality Management

Merupakan cara yang digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis mereka. Ini merupakan cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industrisasi yang cepat.

Process Management Model

Model atau cara ini digunakan menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis . Ini membangun dasar pondasi yang mana Continous Quality Management Model meneruskan mengadakan suatau analisis yang terhadap langkah langkah dan proses dalam meningkatkan dan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Penggunaan kualitas dalam proyek konstruksi

Management kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang umum di gunakan untuk mendapatkan suatu kualitas yang diinginkan. Dan kualitas suatu proyek adalah masalah yang khusus yang mana wajib memerlukan penafsiran yang khusus pula.

Ada 6 (enam) lingkup dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus diuji dan diperiksa yaitu :

· Kualitas dari penerangan dan keputusan dari klien

· Kualitas dari proses disain

· Kualitas Material dan komponen

· Kualitas dari kumpulan proyek

· Kualitas dari kegiatan management proyek

· Management proyek sebagai rata rata dari peningkatan kualitas proyek